Tanda-tanda Anjing Rabies dan Gejalanya Kalau Sudah Menular Pada Manusia
Rabies, sering disebut penyakit anjing gila, adalah virus yang dapat memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang semua mamalia. Manusia bisa terjangkit rabies dari gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies, misalnya anjing. Meskipun penyakit ini bisa dicegah, tetapi anjing rabies dan penularan virusnya tetap saja menimbulkan ketakutan dan kecemasan pada manusia.
Penyakit mematikan ini telah dilaporkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, rabies menyebabkan kematian lebih dari 50.000 manusia dan jutaan hewan di seluruh dunia. Begitu gejala rabies ini muncul, maka akan berakibat fatal kalau tidak langsung ditangani. Untungnya rabies dapat dicegah dengan pengobatan yang benar.
Akan tetapi, Anda harus tahu dulu seperti apa tanda-tanda anjing rabies dan seperti apa gejalanya pada manusia yang sudah tertular dari anjing tersebut.
Tanda dan gejala anjing rabies
Hewan yang terinfeksi rabies mungkin tampak sakit, gila, atau jadi lebih ganas. Inilah asal mula ungkapan “anjing gila”. Namun, anjing yang terinfeksi rabies juga bisa terlihat terlalu ramah, jinak, atau bingung. Bahkan, terkadang anjing yang terinfeksi rabies mungkin bisa terlihat normal atau biasa saja.
Awalnya, seekor anjing yang terinfeksi mungkin menunjukkan perubahan perilaku yang ekstrem seperti gelisah, tidak bisa tenang, atau ketakutan. Anjing yang ramah mungkin menjadi lebih sensitif, atau anjing yang biasanya bersemangat bisa menjadi lebih jinak.
Anjing rabies juga mungkin menggigit atau menyerang hewan lain, manusia, dan benda mati. Anjing yang kena rabies juga mungkin terus menjilat, menggigit, dan mengunyah benda-benda tertentu. Kondisi ini biasanya disertai dengan demam.
Seiring perkembangan virus, anjing yang terinfeksi bisa menjadi sensitif terhadap sentuhan, cahaya, dan suara. Anjing mungkin makan hal-hal yang tidak biasanya dimakan dan suka bersembunyi di tempat gelap. Kelumpuhan otot tenggorokan dan rahang, mengakibatkan gejala munculnya busa atau buih di mulut anjing.
Linglung dan tidak cekatan juga umumnya terjadi pada anjing rabies yang disebabkan oleh kelumpuhan kaki belakang. Tanda-tanda rabies lainnya yang umum termasuk kehilangan nafsu makan, kelemahan, kejang, dan kematian mendadak.
Tanda dan gejala rabies pada manusia
Masa inkubasi (waktu dari infeksi sampai saat perkembangan gejala) virus rabies pada manusia adalah sekitar 30 sampai 60 hari. Karena itu, Anda mungkin baru akan mengalami gejalanya lama setelah Anda digigit atau dicakar oleh anjing rabies. Kebanyakan orang pertama kali mengalami gejala sakit yang dimulai dengan kesemutan atau gatal yang dari tempat gigitan atau tempat masuknya virus.
Keluhan lainnya seperti demam tinggi, menggigil, kelelahan, nyeri otot, dan mengalami susah tidur. Gejala ini mungkin tampak serupa dengan gejala-gejala flu.
Secara bertahap, virus akan menyebar sehingga menyebabkan penderita merasa gelisah, kebingungan, kelumpuhan, kesulitan menelan, dan akhirnya menjadi kejang hingga menyebabkan koma.
Penderita rabies juga akan mengalami takut pada air (hydrophobia) dan takut pada hembusan udara (aerophobia). Akhirnya, berbagai organ tubuh terasa semakin sakit dan menyebabkan kematian meski sudah mendapatkan pengobatan.
Karena itu, bila Anda mencurigai hewan peliharaan Anda kena rabies, segera periksakan ke dokter hewan. Begitu juga kalau Anda habis digigit hewan liar atau anjing yang tidak Anda kenal. Segera periksa ke dokter sebelum gejalanya tambah parah.
Rabies, sering disebut penyakit anjing gila, adalah virus yang dapat memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang semua mamalia. Manusia bisa terjangkit rabies dari gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies, misalnya anjing. Meskipun penyakit ini bisa dicegah, tetapi anjing rabies dan penularan virusnya tetap saja menimbulkan ketakutan dan kecemasan pada manusia.
Penyakit mematikan ini telah dilaporkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, rabies menyebabkan kematian lebih dari 50.000 manusia dan jutaan hewan di seluruh dunia. Begitu gejala rabies ini muncul, maka akan berakibat fatal kalau tidak langsung ditangani. Untungnya rabies dapat dicegah dengan pengobatan yang benar.
Akan tetapi, Anda harus tahu dulu seperti apa tanda-tanda anjing rabies dan seperti apa gejalanya pada manusia yang sudah tertular dari anjing tersebut.
Tanda dan gejala anjing rabies
Hewan yang terinfeksi rabies mungkin tampak sakit, gila, atau jadi lebih ganas. Inilah asal mula ungkapan “anjing gila”. Namun, anjing yang terinfeksi rabies juga bisa terlihat terlalu ramah, jinak, atau bingung. Bahkan, terkadang anjing yang terinfeksi rabies mungkin bisa terlihat normal atau biasa saja.
Awalnya, seekor anjing yang terinfeksi mungkin menunjukkan perubahan perilaku yang ekstrem seperti gelisah, tidak bisa tenang, atau ketakutan. Anjing yang ramah mungkin menjadi lebih sensitif, atau anjing yang biasanya bersemangat bisa menjadi lebih jinak.
Anjing rabies juga mungkin menggigit atau menyerang hewan lain, manusia, dan benda mati. Anjing yang kena rabies juga mungkin terus menjilat, menggigit, dan mengunyah benda-benda tertentu. Kondisi ini biasanya disertai dengan demam.
Seiring perkembangan virus, anjing yang terinfeksi bisa menjadi sensitif terhadap sentuhan, cahaya, dan suara. Anjing mungkin makan hal-hal yang tidak biasanya dimakan dan suka bersembunyi di tempat gelap. Kelumpuhan otot tenggorokan dan rahang, mengakibatkan gejala munculnya busa atau buih di mulut anjing.
Linglung dan tidak cekatan juga umumnya terjadi pada anjing rabies yang disebabkan oleh kelumpuhan kaki belakang. Tanda-tanda rabies lainnya yang umum termasuk kehilangan nafsu makan, kelemahan, kejang, dan kematian mendadak.
Tanda dan gejala rabies pada manusia
Masa inkubasi (waktu dari infeksi sampai saat perkembangan gejala) virus rabies pada manusia adalah sekitar 30 sampai 60 hari. Karena itu, Anda mungkin baru akan mengalami gejalanya lama setelah Anda digigit atau dicakar oleh anjing rabies. Kebanyakan orang pertama kali mengalami gejala sakit yang dimulai dengan kesemutan atau gatal yang dari tempat gigitan atau tempat masuknya virus.
Keluhan lainnya seperti demam tinggi, menggigil, kelelahan, nyeri otot, dan mengalami susah tidur. Gejala ini mungkin tampak serupa dengan gejala-gejala flu.
Secara bertahap, virus akan menyebar sehingga menyebabkan penderita merasa gelisah, kebingungan, kelumpuhan, kesulitan menelan, dan akhirnya menjadi kejang hingga menyebabkan koma.
Penderita rabies juga akan mengalami takut pada air (hydrophobia) dan takut pada hembusan udara (aerophobia). Akhirnya, berbagai organ tubuh terasa semakin sakit dan menyebabkan kematian meski sudah mendapatkan pengobatan.
Karena itu, bila Anda mencurigai hewan peliharaan Anda kena rabies, segera periksakan ke dokter hewan. Begitu juga kalau Anda habis digigit hewan liar atau anjing yang tidak Anda kenal. Segera periksa ke dokter sebelum gejalanya tambah parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar